Cintailah negeri dan alam kita


PENIKMAT ALAM

Senin, 12 Mei 2014

GUNUNG MERBABU (VIA THEKELAN)



Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142 mdpl pada puncak Kenteng Songo.Gunung Merbabu berasal dari kata "meru" yang berarti gunung dan "babu" yang berarti wanita.Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dankawah Sambernyowo. Gunung Merbabu dapat di daki dari empat jalur yakni Thekelan, Cunthel, Wekas dan Selo.
Ya kebetulan saya mendaki bulan maret 2014 kemarin saya naik via jalur thekelan, karena saya mengajak beberapa wanita.
jalur thekelan ini lebih landai dari pada jalur wekas atau selo, ya walaupun landai tidak bisa dikatakan gampang juga. masing masing jalur punya kesulitannya tersendiri. jalur ini landai tapi lebih memutar , dibanding jalur lainnya .(maklum namanya juga landai).

AWAL PERJALANAN
sebelumnya kami berniat untuk mendaki mt.slamet , tetapi karena sedang aktif kami alihkan keinginan kami tersebut. setelah berdiskusi beberapa kali akhirnya kami memutuskan untuk mendaki mt.merbabu yang estimasi biayanya kurang lebih sama dengan mt.slamet.
23 maret 04.00 wib kami berkumpul di tempat kami biasa membuka forum. setelah menunggu kawan yang sedang mandi akhirnya kita jalan jam 04.30 karena ada kawan yang mengantar istrinya dulu. padahal kereta jalan jam 06.20 dari st.senen.
setelah kita berjalan sampai terminal busway kebon nanas, karena jam kerja pagi hari sudah macet.
akhirnya hal yang kami takutkan terjadi, benar saja akhirnya kita ketinggalan kereta. kami berdiskusi kembali di stasiun untuk mencari jalan keluar. akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket lagi yang harganya 2x lipat.( gapapa deh dari pada ga jadi)
jam 08.00 kita jalan dr st.senen menuju semarang tawang.sampai di semarang kita makan sampai jam 15.00
dari semarang tawang kita mencari bus ukuran 3/4 menuju ke salatiga(pasar sapi).sampai di salatiga lanjut lagi carteran angkot menuju basecamp thekelan .dan langsung istirahat di basecamp.

Perjalanan 
setelah istirahat lumayan lama kita melanjutkan perjalanan. tujuan kita adalah pos 4 (pemancar). sebelum berjalan tidak lupa kami berdoa untuk perjalanan kami
kami bertemu rombongan dari cilacap yang ingin naik bareng kami. setelah siap dan berdoa kami mulai pendakian pukul 04.00
setelah berjalan kurang lebih 1/2 jam akhirnya sampai di pos bayangan 1.
pos bayangan1-pos bayangan2 1/2jam
pos bayangan2 - pos1 1,5 jam.
pos1 - pos2 kurang 1,5jam
pos2-pos3 3jam (padang terbuka)
pos3- pos4 4jam (padang terbuka + agak terjal)

kami sangat lama karena hujan dari pos 3 ke pos 4. dan banyak sekali istirahat karena tidak membawa persediaan air yang cukup. kami harus membuat bivak darurat untuk berteduh. sampai pos 4 kurang lebih jam 03.00 selama perjalanan kami sangat kekurangan air , untung aja bareng rombongan cilacap yang bawa air ckup bua satu RT hahaha.
sampai di pos 4 kami membuat tenda dan masak untuk mengisi tenaga kembali. sambil selfie selfie juga sih hehehe
pemandangan dari pos2 ke 4 sangat indah sekali , rasa lelah kami terbayar dengan keindahan tersebut 
kami tidur dari jam 6 dan bangun jam 03.00 untuk menikmati sunrise dari pos4. 

Summit Attack
pukul 08.00 kami siap untuk summit attack . pukul 09.00 sampai di pos helipad (pos5)
kami istirahat dan lanjut perjalan kembali . sampai di pertigaan kami memutuskan untuk menanjak ke puncak kenteng songo . setelah beberapa kali kita meminta air dari pendaki lain , sampailah juga kami di puncak kenteng songo.

tidak lupa kami bersyukur kepada sang Pencipta atas karunia-Nya kami bisa menikmati alam yang indah dan kaya ini. tapi jangan buang sampah di gunung ya :) 

setelah menikmati puncak kami langsung turun untuk bersiap siap merapihkan tenda dan langsung turun ke basecamp .
waktu tempuh kurang lebih 5-6 jam.

nb: - jangan buang sampah sembarangan
      - pakai tangan panjang biar ga kebakar kulitnya
      - pakai gaiter  karena jalur berdebu saat musim panas 
      - bawa air yang cukup 
sekian dan terima kasih



Kamis, 10 Maret 2011

pengertian GNP dan GDP di dalam manajemen


William J. Stanton, Michael J. Etzel & Bruche J. Walker (1991), Fundamentals Of Marketing 9th Edition . Mc Graw-Hill, Inc. USA mengatakan bahwa :
“The Gross National Product (GNP) is the total dollar value of all final goods and services produced for consumption in society during a particular time period. Its rise or fall measures economic activity based on the labor and production output within a country. The figures used to assemble data include the manufacture of tangible goods such as cars, furniture, and bread, and the provision of services used in daily living such as education, health care, and auto repair. Intermediate services used in the production of the final product are not separated since they are reflected in the final price of the goods or service. The GNP does include allowances for depreciation and indirect business taxes such as those on sales and property.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada atau bekerja diluar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja didalam negeri, tidak termasuk GNP.
Produk Nasional Bruto (GNP) merupakan pendapatan nasional yang dihitung dengan mengeluarkan faktor pendapatan dari warganegara asing yang berdomisili di negara tersebut dan hanya menghitung nilai barang dan jasa yang hanya dihasilkan oleh orang yang berkewarganegaraan negara tersebut saja. Dalam perhitungan, istilah ini lebih sering digunakan karena dapat menggambarkan dengan jelas prestasi ekonomi negara yang bersangkutan tanpa pengaruh dari pihak asing (dalam bentuk penanaman modal asing).
Perlu dibedakan GNP dari NNP (Net National Product) atau produk nasional neto, dimana NNP oleh banyak orang dianggap lebih tepat untuk menggambarkan kondisi perekonomian nasional karena mengeluarkan faktor penggantian modal (depresiasi) dalam perhitungannya. Jadi Pendapatan Nasional Neto (NNP) adalah pendapatan nasional yang hanya memperhitungkan investasi neto (nilai investasi bersih setelah dikurangi depresiasi dari aktiva investasi)
GNP dapat digunakan sebagai indikasi perekonomian suatu negara. Akan tetapi, Indikator tersebut juga mempunyai kelemahan yaitu :
1. Tidak memperhitungkan kegiatan produksi yang bersifat mikro seperti kegiatan rumah tangga.
2. Tidak dapat memperhitungkan kegiatan ekonomi bawah tanah (underground enocomy activities) seperti penghindaran pajak, penyelundupan dan bisnis ilegal lainnya.
3. GNP tidak memperhitungkan nilai dari aktivitas rekreasi
4. GNP tidak memperhitungkan perubahan kualitas dari barang dan jasa
5. GNP tidak memperhitungkan biaya polusi dan biaya yang timbul akibat kerusakan lingkungan.

Pengertian GDP :
GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto dalam Bhs Ind, adalah salah satu dari beberapa indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi.

GDP diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). GDP berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga GDP hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PGDP memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.

GDP Nominal (atau disebut GDP Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai GDP tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan GDP riil (atau disebut GDP Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka GDP nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

GDP dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk GDP dengan pendekatan pengeluaran adalah:

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:

GDP= sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

Secara teori, GDP dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung GDP dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.